Minggu, 12 Juni 2011

Rumah Tropis

Istilah tropis sebenarnya tidak ada kaitannyadengan kebudayaan, melainkan berkaitan dengan iklim. pemecahan desain rumah tropis harus dilakukan dengan pendekatan budaya sebenarnya bukanlah suatu yang relevan. rumah tropis dapat berbentuk apa saja, tidak harus dengan wujud rumah traditional asalkan desain bangunannya mengarah pada pemecahan yang ditimbulkan oleh iklim tropis.

rumah tropis harus sanggup mengatasi masalah iklim, seperti berikut :
1. suhu udara tinggi. Udara alami sebaiknya mengaliri semua bagian rumah selama 24 Jam sehari. Sistem ventilasi yang baik dibutuhkan agar kondisi udara di dalam rumah tidak terlalu panas.
2. curah hujan tinggi. Saat musim hujan, jumlah air yang menimpa atap akan cukup banyak. Atap harus dapat mengalirkan air dengan cepat. Air hujan juga sebaiknya tidak tempias masuk kedalam rumah.
3. Kelembapan Tinggi. Rumah yang lembab menyebabkan jamur mudah berkembang biak dan kayu mudah lapuk. Semua ruang di dalam rumah harus mendapatkan akses sinar matahari langsung untuk nmengurangi kelembapan.

rumah tropis harus memenuhi tiga syarat kenyamanan, yaitu kenyamanan thermal, kenyamanan audio dan visual. Kondisi udara didalam rumah harus sehat, tidak panas, tidak dingin, dan tidak lembab.Rumah harus tenang, tidak bising, dan tidak terganggu oleh suara dari luar. Yang tidak kalah penting rumah memiliki pencahayaan yang cukup, tidak silau, dan memadai untuk beraktivitas. Permasalahan-permasalahan iklim yang telah disebutkan sebelumnya justru dapat diubah menjadi potensi demi menciptakan kenyamanan-kenyamanan tersebut.
Isu pemanasan Global Warming menginspirasi arsitek untuk membuat hunian yang adptif terhadap lingkungan. Oleh karena itu mereka kemudian menghadirkan hunian dengan konsep " back to nature ". gerakan kembali kealam ini memanfaatkan iklim tropis untuk diterapkan pada desain hunian atau tempat tinggal. Perwujudan desain tempat tinggal yang mengadaptasi kondisi iklim indonesia akan lebih menguntungkan penghuni, salah satunya menhemat biaya perawatan.
karakter rumah tropis
Warna
aplikasi warna pada bangunan tropis biasanya mengarah pada warna-warna alam. Warna-warna ini diperoleh dari warna bahan bangunan alami seperti batu-batuan dan kayu-kayuan.  Warna coklat, krem, putih merupakan warna-warna yang sering dijumpai. Warna-warna tersebut dianggap mampu merefleksikan nuansa tropis serta menimbulkan perasaan nyaman bagi penghuninya. Penggunaan warna-warna yang terlalu mencolok, seperti pink atau warna-warna  spotlight  harus diminimalkan atau bahkan dihindari karena dapat memantulkan sinar matahari dan menyilaukan mata.

ventilasi udara dan pencahayaan
rumah tropis dirancang dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan secara optimal sumber daya alami cahaya dan udara kedalam rumah. Cahaya dan udara alami masuk kedalam ruangan setiap saat melalui ventilasi disekeliling bangunan serta  skylight  pada atap atau plafon. Jendela krepyak adalah salah satu bentuk ventilasi agar aliran udara tetap berlangsung meskipun jendela tertutup pada malam hari. Kisi-kisi pada jendela krepyak yang terbuka dapat mengalirkan udara secara leluasa. Selain itu, digunakan pula sunscreen  untuk menangkal sinar matahri yang berlebih

( Luna Mantyasih, Tika Novis Putri )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar